Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2025

Saat Hidup Terasa Stuck: Sebuah Percakapan dengan Diriku Sendiri

  "Halo Sawitri.. dimana?" Hufftt... sepertinya sudah lebih dari lima tahun terakhir ini, aku merasa hidupku seperti jalan di tempat. Produktivitas menurun kadang naik, semangat juga banyak turunya daripada naiknya dan meski dari luar terlihat “baik-baik saja” aku ngerti, ada sesuatu dalam diri yang kosong. Aku punya segala rutinitas. Aku kerja, punya kegiatan, teman-teman pun ada, lingkungan juga mendukung. Tapi tetap aja, hambar... Kadang semangat, kadang juga kosong saat gak ada aktivitas. Rasanya seperti hanya hidup untuk “menjalankan hari”, bukan untuk benar-benar menjalaninya. Pagi hari adalah waktu yang paling berat. Bangun dan ingin tidur lagi, padahal secara logika, tidur sudah cukup. Tapi energinya... seperti menguap begitu saja. Aku punya mimpi, tapi dulu. Dan sekarang?, mimpi-mimpi itu terasa jauh. Seolah dunia dan aku berhenti berjalan bersamaan. Parahnya lagi, bahkan aku gak tahu lagi apa yang sebenarnya aku pengen. Lingkungan sekitar seharusnya mendukung. G...

Kalau Nanti Kamu Datang, Aku Siap Jalan Bareng

Kalau Nanti Kamu Datang, Aku Siap Jalan Bareng Aku tidak mencari yang sempurna. Aku hanya berharap bisa berjalan bersama seseorang yang searah~ Aku gak pernah berharap pasangan hidup yang sempurna.   Tapi aku selalu punya harapan untuk bisa membangun kehidupan bersama seseorang yang sejalan. Dalam tujuan, cara pandang, dan nilai-nilai yang kami yakini. Aku tuh siap, sungguh siap, untuk jadi pendamping yang gak cuma hadir secara fisik tapi juga batin. Kalau nanti pasanganku punya mimpi, apapun itu, aku akan dukung sepenuh hati. Aku pengen jadi tempat dia pulang dan jadi penyemangat di saat dia lelah. Gak usah khawatir bawa mimpi-mimpi itu, karena aku akan bantu mewujudkannya bareng-bareng. Dan aku juga punya mimpi yang semoga bisa kita capai sama-sama. Berangkat ke Mekkah bareng. Entah itu haji atau umroh. Bisa duduk berdua di Masjidil Haram, saling mendoakan, ngobrol tentang impian-impian, sambil makan ayam albaik dan melihat sunset di Tanah Suci . Rasanya seru banget ngebayang...

Ketika Hati Berhenti di Masjid Sejuta Pemuda: Dari Drama Menuju Pasrah dan Syukur [Bagian 2 - Selesai]

Kamis - Ahad Cerita pun berlanjut. Teteh bilang dia mau ke Sukabumi untuk lomba. Aku ikut berangkat Sabtunya, sambil menyelesaikan pekerjaanku agar nanti gak bawa laptop saat pergi. Tapi drama kembali muncul: rombongan teteh belum pesan penginapan! Ya ampun, ini benar-benar bikin jantung dag-dig-dug. Sebagai orang yang lumayan terencana walau kadang jedag-jedug, aku mulai cari penginapan affordable yang dekat dengan GOR Sukabumi, tempat lomba berlangsung. Susah banget! High season bikin harga penginapan naik gila-gilaan. Tapi alhamdulillah, dengan skill set ku wkwkw, aku berhasil nemuin tempat yang pas di kantong dan dekat lokasi. Semua beres, aku bisa tenang… sampai setelah check-out dan sudah berada di GOR, ada pesan masuk ke WhatsApp-ku! Ternyata ada masalah sama sprei hotel gara-gara minyak kayu putih. Aduh, aku capekkkk banget waktu itu. Harusnya aku bisa support teteh sampai dia tampil, tapi moodku udah jelek banget. Akhirnya aku mutusin langsung pergi ke masjid yang udah lama a...

Perjuangan Pindah: Dari Kardus Berat sampai Kereta Terlambat [Bagian 1]

Pindahan itu kelihatannya gampang, saking gampangnya pas dijalanin ternyata drama dan bikin Masya Allah. Aku mau cerita gimana susahnya pindah dari Jakarta ke Surabaya, lengkap sama perjuangan packing, perjalanan yang bikin Astaghfirullah, sampai kejadian refleksi yang pada akhirnya ngajarin aku buat sabar, ikhlas, dan pasrah :) Lagi-lagi dikasih pelajaran sama Allah. Senin Hari-hari terakhirku di Jakarta ternyata jauh lebih melelahkan dari yang kupikirkan. Awalnya aku kira tiga jam cukup untuk packing malam itu, tapi kenyataannya malah berlanjut sampai pagi. Saking capeknya, aku malah tidur sementara packing-an belum selesai. Keesokan harinya, aku harus packing sambil kerja di kos. Rencanaku bisa selesai hari itu dan kirim barang Selasa atau Rabu, tapi ternyata harus selesai hari itu juga. Senin itu aku dapat info kalau Selasa harus ke beberapa tempat, termasuk UI seharian, yang tentu gak memungkinkan aku kirim barang hari itu. Jadi aku memaksa diri menyelesaikan semuanya Senin. Perj...