Langsung ke konten utama

Membuat Hari Yang Bagus Mulai Dari Pagi Dengan Memasak

 Hello Monday!

Yes, tulisan ini dibuat pada hari senin tepat tanggal 24 januari 2022. Diketik dengan menggunakan keyboard logitech bluetooth hadiah dari rekan kerja yang membuatku bahagia karena keyboard ini mahal dan juga aku memang berencana untuk membeli perangkat keyboard beserta mousenya, tapi siapa sangka Allah memberikanya lewat rekan kerja yang baik, Alhamdulillah dan terima kasih untuk yang memberikan.

Sesuai dengan judul tulisan ini, aku sedang good mood untuk menjelaskan bahwa aku sangat ingin memulai hari dengan aktifitas memasak masakan kesukaan. Sembari aku memasak, aku juga mendokumentasikan aktifitas ini dengan video dan langsung aku upload di channel youtube aku yang gak begitu terawat :v

Aku selalu berkeinginan untuk selalu beraktifitas mulai dari pagi. Semua keinginan yang simple tapi berat untuk di implementasikan. Karena selama hampir 2 tahun ini bekerja dari rumah serta berbagai masalah datang silih berganti jadi terkadang mood naik turun, bukan berarti tidak pernah bangun pagi namun setelah shubuh tidur lagi, its bad rutinitas ya kan.

Aku percaya bad or good mood atau sebut saja rasa malas datang dari diri sendiri dan satu-satunya cara yang bisa melawan malas adalah diri sendiri. Sering banget healing untuk mendapatkan mood yang bagus namun setelah itu kembali not mood apalagi sering self-reward untuk menghadiahi diri sendiri atas usaha yang bagus. I think is kurang bagus gak sih bahkan aku rasa bisa menghabiskan kantongmu. 

Sadar diri aku bukan anak chairul tanjung yang punya previllage dengan segala uang, ehh malah membadingkan diri dan jadi insecure itulah kenapa manusia dengan segala permasalahannya yang masalahnya adalah berasal dari diri sendiri (thats me). No No No

Jadi, aku rasa kebiasaan bagus untuk memulai dari pagi harus di paksa. Selain karena tidur pagi dilarang dan juga melawan rasa malas agar Allah memberkahi kita, yuk menikmati pagi dan paksa untuk beraktifitas pagi entah itu kepasar, bersepeda, minum kopi masak atau bisa menulis seperti itu, i think its good :)

Better Life Start with Morning 

Happy Monday & Have a Good Day!


Sawitry

24-01-2022

Komentar

Popular Posts

Mengenal Ukuran Majalah, Brosur, Undangan dan Media cetak

Pada kebanyakan masyarakat umum yang biasanya suka membaca, melihat, bahkan menyimpan buku,  brosur  dan  majalah  ataupun  koran  sering mengabaikan hal-hal sepele yang mengarah pada masalah sebuah ukuran bentuk sebuah buku, majalah, brosur, poster dll. Adakalanya di suatu instansi, sekolah-sekolah, universitas  yang ingin membuat sebuah profil katalog atau majalah siswa dan brosur, tidak tahu seluk beluk ukuran kertas yang sebenarnya untuk disesuaikan dengan media percetakan dan  desain grafis . Sangat penting memperhatikan jenis kertas dan ukuran standar pembuatan Brosur, Majalah, Poster, Buku Kenangan, Lefleat, Undangan dll. BROSUR  : membuat brosur bentuk ukuran kertasnya ada beberapa pilihan yaitu  A4, F4, Letter  dan  Custom . Hal ini sangat di anjurkan daripada memakai ukuran seenaknya sendiri karena ketentuan ukuran tersebut sudah dikondisikan dengan ukuran kertas plano (kertas ukuran besar sebelum dipotong-pot...

Syarat dan Ketentuan Membuat Majalah

Pada dasarnya membuat  majalah, koran,  brosur , lefleat  dan sejenisnya ada beberapa kesamaan dan satu tujuan bentuk formatnya. Berdasarkan pengalaman saya sendiri banyak kesalahan-kesalahan mendasar telah dibuat oleh para desainer awam atau pemula yang nota bene asal buat, asal jadi. Padahal dari segi pembuatan majalah misalnya harus ada aturan main yg lbh spesifik misalnya jumlah halaman, standar ukuran font, pengaturan gambar, pengaturan margin dll. Ada poin – poin penting yang berhasil saya kumpulkan dalam membuat majalah, koran, buku profil, dll.  yaitu : 1.  Tentukan jumlah halaman  yang akan di buat, atur jumlah halaman dengan cara dibagi menjadi kelipatan 4 misalnya : 12 halaman, 16 halaman, 20, 24, 28, 32, 36, 40, 44, 48, 52, 56 dan seterusnya. Ingat !! berapapun yang anda inginkan jumlah halaman harus genap jika dibagi menjadi 4, hal ini dikarenakan untuk menghindari kelebihan atau kekurangan beberapa halaman kosong. 2.  Ukuran f...

23 vs 32

10 tahun lalu terasa berat buatku, bahkan 10 tahun setelahnya juga masih terasa berat.. "Merayakan hari jadi diri sendiri dengan sendirian di usia 32th" Hari ini banget aku pergi ke Sate Kelopo favorit di sebelah gedung Intiland dan siapa tahu ibu sang penjual sepertinya agak hafal wajahku bertanya " kok dewean ?", dalam hatiku hmm sepertinya aku selalu sendirian bu :') tapi terima kasih bu sudah mengajak aku bicara di hari ultahku itu sangat berarti. So, aku sangat bersyukur dengan usia yang begitu matang. Usia 23 tahun di 10 tahun lalu, diriku masih struggle dengan kehidupan, mulai mencari kerja, mencari jati diri, dapat kerja tapi gaji masih difokuskan ke rumah, gak fokus buat nikah karena kepikiran karena belum stabil semuanya, quarter life crisis walaupun sampai sekarang tapi, setidaknya aku bersyukur sudah melewati fase itu. Tapi itu 10 tahun lalu. Sekarang? jadi dewasa itu penuh dengan pertimbangan, udah 10 tahun bekerja tapi nggak naik-naik jabatan ehhh...