Langsung ke konten utama

6 Tahun Komunitas IT SurabayaDev Perjalanan dan Perkembangan [Bagian 2 - Selesai]

Di awal tahun 2018 aku memutuskan membuka SurabayaDev untuk umum supaya komunitas ini bisa terus bertahan dan melanjutkan regenerasi. Maka aku membuka open recruitment atau OPREC. Meski jadwal kami padat aku berusaha meluangkan waktu agar visi dan misi yang sudah dibangun bersama teman-teman pendiri tidak berhenti begitu saja. Aku yang langsung merekrut dan menyeleksi anggota baru sebagai volunteer terlebih dahulu. Untuk menjadi pengurus mereka harus melewati beberapa kegiatan seleksi. Memang tidak semua kegiatan terlaksana sempurna tapi aku yakin mereka adalah orang-orang pilihan yang punya potensi besar. Aku selalu tekankan prioritas utama bukan SurabayaDev tapi belajar. SurabayaDev hanyalah wadahnya manfaatkan sebaik-baiknya lingkungan yang insya Allah membuka jalan dan peluang yang mungkin belum kamu duga sebelumnya.

Awalnya aku membuka pendaftaran selama dua minggu tapi setelah ada sekitar 150 pendaftar hanya dalam dua hari aku langsung mempercepat proses pendaftaran agar tidak kewalahan. Tanpa persiapan matang Alhamdulillah OPREC berjalan lancar sesuai jadwal. Antusiasme peserta volunteer luar biasa aku menemukan bibit-bibit hebat dari berbagai kampus. Mereka adalah calon-calon luar biasa di masa depan. Meski tidak semua melanjutkan sebagai pengurus aku sangat berterima kasih pernah bekerja bersama dan mengenal mereka.

Pada akhir 2018 hingga 2019 perjalanan SurabayaDev bersama para volunteer terus berlanjut. Kami menggunakan berbagai venue di Surabaya mulai dari kampus hingga coworking space. Berbagai kegiatan seminar pelatihan dan kolaborasi dengan komunitas lain berjalan dengan baik dan konsisten.

SurabayaDev bukan sekadar komunitas IT yang menyelenggarakan event saja. Selain berorganisasi kami belajar bersama. Berbagi itu penting tapi aku juga percaya setiap anggota harus merasakan manfaat nyata dari komunitas. Akhir 2019 kami mulai mengadakan kegiatan internal bernama Upgrading pelatihan IT khusus untuk pengurus komunitas dengan mengundang pemateri dari luar maupun dari kami sendiri. Fokus utama SurabayaDev bukan sekadar membuat acara meetup tiap bulan tapi berkomitmen aktif berkontribusi sebagai bentuk pengabdian para pegiat IT untuk saling berbagi ilmu dan keterampilan agar kualitas sumber daya manusia kita terus meningkat.

Kini SurabayaDev sudah memiliki struktur organisasi angkatan pertama yang diketuai oleh Seno bersama 13 pengurus lainnya. Insya Allah ini menjadi tonggak penting agar perjalanan SurabayaDev bisa terus berlanjut lebih panjang lagi.

Memasuki usia keenam di tahun 2020 SurabayaDev tetap hadir untuk Surabaya dan komunitas IT terus memberikan manfaat berkontribusi dan berkarya bersama.
Learn Better Together with Surabaya Developer 2014 2020

Komentar

Popular Posts

23 vs 32

10 tahun lalu terasa berat buatku, bahkan 10 tahun setelahnya juga masih terasa berat.. "Merayakan hari jadi diri sendiri dengan sendirian di usia 32th" Hari ini banget aku pergi ke Sate Kelopo favorit di sebelah gedung Intiland dan siapa tahu ibu sang penjual sepertinya agak hafal wajahku bertanya " kok dewean ?", dalam hatiku hmm sepertinya aku selalu sendirian bu :') tapi terima kasih bu sudah mengajak aku bicara di hari ultahku itu sangat berarti. So, aku sangat bersyukur dengan usia yang begitu matang. Usia 23 tahun di 10 tahun lalu, diriku masih struggle dengan kehidupan, mulai mencari kerja, mencari jati diri, dapat kerja tapi gaji masih difokuskan ke rumah, gak fokus buat nikah karena kepikiran karena belum stabil semuanya, quarter life crisis walaupun sampai sekarang tapi, setidaknya aku bersyukur sudah melewati fase itu. Tapi itu 10 tahun lalu. Sekarang? jadi dewasa itu penuh dengan pertimbangan, udah 10 tahun bekerja tapi nggak naik-naik jabatan ehhh...

Tips Membuat Majalah, Koran, Brosur, dan Sejenisnya

Tips Membuat Majalah, Koran, Brosur, dan Sejenisnya Sebenarnya, bikin majalah, koran, brosur, atau leaflet itu punya beberapa aturan dasar yang sama dan tujuan format yang jelas. Dari pengalaman saya, banyak desainer pemula yang asal jadi aja tanpa ngerti aturan penting. Padahal, misalnya buat majalah, ada aturan khusus seperti jumlah halaman, ukuran font, pengaturan gambar, margin, dan lain-lain. Beberapa poin penting yang perlu diperhatikan: Jumlah halaman harus kelipatan 4 (misal: 12, 16, 20, 24, 28, dst). Ini supaya nggak ada halaman kosong yang mubazir. Ukuran font isi majalah: 9-10 pt, pakai font yang umum seperti Arial, Times New Roman, Georgia, Garamond, dll. Ukuran font judul: minimal 16 pt ke atas, bisa bervariasi sesuai desain. Jangan asal copy-paste gambar , tapi pakai fitur impor atau place di program desain seperti CorelDraw, Photoshop, Adobe InDesign, dll. Margin standar: minimal 1,5 cm untuk kiri, kanan, atas, dan bawah supaya tampilan lebih rapi d...

Saat Hidup Terasa Stuck: Sebuah Percakapan dengan Diriku Sendiri

  "Halo Sawitri.. dimana?" Hufftt... sepertinya sudah lebih dari lima tahun terakhir ini, aku merasa hidupku seperti jalan di tempat. Produktivitas menurun kadang naik, semangat juga banyak turunya daripada naiknya dan meski dari luar terlihat “baik-baik saja” aku ngerti, ada sesuatu dalam diri yang kosong. Aku punya segala rutinitas. Aku kerja, punya kegiatan, teman-teman pun ada, lingkungan juga mendukung. Tapi tetap aja, hambar... Kadang semangat, kadang juga kosong saat gak ada aktivitas. Rasanya seperti hanya hidup untuk “menjalankan hari”, bukan untuk benar-benar menjalaninya. Pagi hari adalah waktu yang paling berat. Bangun dan ingin tidur lagi, padahal secara logika, tidur sudah cukup. Tapi energinya... seperti menguap begitu saja. Aku punya mimpi, tapi dulu. Dan sekarang?, mimpi-mimpi itu terasa jauh. Seolah dunia dan aku berhenti berjalan bersamaan. Parahnya lagi, bahkan aku gak tahu lagi apa yang sebenarnya aku pengen. Lingkungan sekitar seharusnya mendukung. G...