Langsung ke konten utama

Mengenal Ukuran Majalah, Brosur, Undangan dan Media cetak

Pada kebanyakan masyarakat umum yang biasanya suka membaca, melihat, bahkan menyimpanbuku, brosur dan majalah ataupun koran sering mengabaikan hal-hal sepele yang mengarah pada masalah sebuah ukuran bentuk sebuah buku, majalah, brosur, poster dll.

Adakalanya di suatu instansi, sekolah-sekolah, universitas  yang ingin membuat sebuah profil katalog atau majalah siswa dan brosur, tidak tahu seluk beluk ukuran kertas yang sebenarnya untuk disesuaikan dengan media percetakan dan desain grafis.
Sangat penting memperhatikan jenis kertas dan ukuran standar pembuatan Brosur, Majalah, Poster, Buku Kenangan, Lefleat, Undangan dll.
  • BROSUR : membuat brosur bentuk ukuran kertasnya ada beberapa pilihan yaitu A4, F4,Letter dan Custom. Hal ini sangat di anjurkan daripada memakai ukuran seenaknya sendiri karena ketentuan ukuran tersebut sudah dikondisikan dengan ukuran kertas plano (kertas ukuran besar sebelum dipotong-potong menjadi bagian tertentu, biasanya dijual khusus untuk distributor dan penjual grosir kertas), jadi sangat pas dan tidak berlebih yang bisa mengakibatkan terjadi pembengkakan biaya.
  • MAJALAH : membuat majalah sangat bervariasi ukurannya pada umumnya standar ukurannya adalah A4, Letter dan B5. atau F4
  • JURNAL : sering di pakai oleh universitas2 swasta dan negeri, maupun yang lainnya. ukurannya yang dipakai B5.
  • BULLETIN : sangat ideal untuk ukuran F4, atau A4
  • UNDANGAN : tidak ada ukuran yang diharuskan dan biasanya format ukurannya menyesuaikan dengan ukuran F4 misalnya 21,5 cm x 16,5 cm atau bisa juga 16,5 cm x 16,5 cm
  • TABLOID : ukuran umum 29 cm x 42cm sedangkan jumlah halamannya bisa dimulai dari 12,  18, 24, 32, 40, 64, yang penting kelipatan 4.
  • KORAN : pada umumnya juga sama dengan koran-koran yang ada di indonesia (kompas, jawa pos, jakarta pos, bali pos dll) tidak kurang dan tidak lebih pada kisaran ukuran 33,5cm x 55cm.
  • KOP SURAT : bisa pakai ukuran Folio (F4) atau Kwarto (A4)
  • NOTA : Standarnya mengacu pada ukuran folio kertas, tinggal mau dibuat ukuran berapa, bisa setengah folio, seperempat, atau sepertiga, menyesuaikan saja dengan kebutuhan jenis usahanya.
  • SERTIFIKAT / PIAGAM : pilihannya bisa Folio atau A4
  • IJAZAH : Yang sering digunakan adalah ukuran Folio dengan bahan kertas concord, linen, kinstrik, atau hammer.
Ukuran F4 (bahasa english)  atau disebut Folio (versi indonesia)  adalah 21,5cm x 33cm
Ukuran A4 atau kwarto adalah 21cm x 29,7cm
Ukuran B5 yaitu 17,6 cm x 25 cm
Nah.. ulasan diatas Saya rasa mungkin bisa membantu anda-anda semua yang sempat membaca atau memang sengaja mencari  postingan ini, Saya tidak keberatan jika anda menggunakan bahan rujukan diatas untuk disebarkan atau anda pakai sendiri….. dan sangat menghargai saya jika copy paste yang anda lakukan postingan di atas dengan sedikit saja meninggalkan nama saya atau punblog desain saya… oke… selamat belajar.
copy : adiguna.com

Komentar

Popular Posts

Syarat dan Ketentuan Membuat Majalah

Pada dasarnya membuat  majalah, koran,  brosur , lefleat  dan sejenisnya ada beberapa kesamaan dan satu tujuan bentuk formatnya. Berdasarkan pengalaman saya sendiri banyak kesalahan-kesalahan mendasar telah dibuat oleh para desainer awam atau pemula yang nota bene asal buat, asal jadi. Padahal dari segi pembuatan majalah misalnya harus ada aturan main yg lbh spesifik misalnya jumlah halaman, standar ukuran font, pengaturan gambar, pengaturan margin dll. Ada poin – poin penting yang berhasil saya kumpulkan dalam membuat majalah, koran, buku profil, dll.  yaitu : 1.  Tentukan jumlah halaman  yang akan di buat, atur jumlah halaman dengan cara dibagi menjadi kelipatan 4 misalnya : 12 halaman, 16 halaman, 20, 24, 28, 32, 36, 40, 44, 48, 52, 56 dan seterusnya. Ingat !! berapapun yang anda inginkan jumlah halaman harus genap jika dibagi menjadi 4, hal ini dikarenakan untuk menghindari kelebihan atau kekurangan beberapa halaman kosong. 2.  Ukuran font  standar untuk isi majalah ada

Pengalaman Pergi Ke Jogja dari Surabaya Dengan Minimalis ala Sawitry (Work On Trip)

Aku sempat berkeinginan pergi ke Jogja untuk kerja remote dan Finally terwujud! Akhir bulan september 2021 lalu aku berkesempatan untuk work on solo trip disaat PPKM Level mulai rendah. Perjalanan work on trip ini gak maksimal bisa dinikmati, karena jadwal interview dan meeting yang gak bisa di prediksi.  Biaya dan akomodasi ke Jogja menurutku gak sepenuhnya murah loh, tapi tentu siapkan budget terlebih dahulu untuk keperluan apa yang akan kita lakukan di Kota Istimewa ini. Dari pengalaman kemarin aku punya tips ke Jogja kalau kamu ingin pergi solo trip atau sekedar remote work from Jogja. 1. Transportasi Pulang-Pergi Aku sarankan naik kereta ke Jogja agar feel perjalanannya lebih terasa. Bila kamu solo trip akan lebih aman dengan kereta karena bila dalam jam kerja bisa sambil meeting didalam kereta. Kereta Surabaya Jogja termurah menggunakan kereta ekonomi melalui rute  Surabaya Gubeng - Lempuyangan. - Logawa : Rp 74.000,- - Pasundan : Rp 105.000,- - Sri Tanjung Rp 94.000,-