Langsung ke konten utama

“METODE BELAJAR = TEORI VS PRAKTEK” (Kearifan Sang Guru dalam mengajar maupun dalam kehidupan sehari-hari


Menjadi Sang Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Diawali dengan modal niat tulus serta merta bukan karena imbalan meteri, namun tujuan membangun bangsa.
Moral seorang Guru mampu mencerminkan keprofesionalismenya yang demikian terlihat ketika kita sedang KBM ataupun diluar itu. Begitu juga cara serta gaya mengajar, bahasa komunikatif dan inovatif dipercaya sebagai ketertarikan murid terhadap pelajaran tersebut. Karena tidak hanya mudah dicerna tapi mudah mendiskripsikan secara logis. Guru Profesional tidak selalu monoton, namun diseimbangi dengan hiburan yang mewarnai. Tatkala murid terlihat lengah tidak bersemangat. gurauan bisa dijadikan jalan lain sebagi metode belajar yang kreatif untuk tetap menyemangati murid.
Guru ideal merupakan timbangan antara metode dan tauladan. Setidaknya keinginan kita adalah tercipatanya jalinan seperti sahabat yang tidak terbatas dan terbuka. Menjadi Sang Guru profesiona bukan berarti harus lebih senior.
Memanfaatkan fasilitas yang sudah ada. Jelas dijaman yang moderen ini, situasi mampu merubah metode belajar disebut sebagai Guru Moderen yang juga mampu memperdaya gunakan moderenisasi. Teknologi yang setiap saat selalu berkembang lebih canggih. Tidak boleh terlewatkan begitu saja. Karena sarana seperti itulah Sang Guru dapat berpikir kedepan lebih maju dan luas.
Yang intinya Guru Canggih mempermudahkan metodenya seiring dengan Kurikulum yang selalu berganti. Kepercayaan Guru untuk kita, bahwa murid pasti mampu mengerjakan tugas yang diberikan. Karena keberhasilan merupakan kerja sama yang seimbang antara Guru dan murid.
Maka Sang Guru diharapkan memberikan komentar atau sekedar bercerita berunsur memberikan pengertian. Murid pun termotivasi untuk berkemampuan secara maju dalam metode belajarnya. Guru ideal memberi dorongan positif secara serentak, tidak membedakan antara Si A dan Si B. Sang Guru yang baik untuk kita adalah memberi keterangan tentang perlunya tindakan langsung, yang penerapanya tidak hanya dalam kelas. Praktek pun diharapkan sering-sering diadakan demi tercapainya teori dalam materi yang dibahas. Yakin 100% Sang Guru mengajak murid untuk menerapkan materi yang dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
Sosok yang menyenangkan dari Sang Guru ideal yang profesional dan selalu ingin maju adalah karakter yang hebat, yang mampu menunjukan secara langsung objek yang dituju dan bukan sekedar teori.

Komentar

Popular Posts

Mengenal Ukuran Majalah, Brosur, Undangan dan Media cetak

Pada kebanyakan masyarakat umum yang biasanya suka membaca, melihat, bahkan menyimpan buku,  brosur  dan  majalah  ataupun  koran  sering mengabaikan hal-hal sepele yang mengarah pada masalah sebuah ukuran bentuk sebuah buku, majalah, brosur, poster dll. Adakalanya di suatu instansi, sekolah-sekolah, universitas  yang ingin membuat sebuah profil katalog atau majalah siswa dan brosur, tidak tahu seluk beluk ukuran kertas yang sebenarnya untuk disesuaikan dengan media percetakan dan  desain grafis . Sangat penting memperhatikan jenis kertas dan ukuran standar pembuatan Brosur, Majalah, Poster, Buku Kenangan, Lefleat, Undangan dll. BROSUR  : membuat brosur bentuk ukuran kertasnya ada beberapa pilihan yaitu  A4, F4, Letter  dan  Custom . Hal ini sangat di anjurkan daripada memakai ukuran seenaknya sendiri karena ketentuan ukuran tersebut sudah dikondisikan dengan ukuran kertas plano (kertas ukuran besar sebelum dipotong-pot...

Syarat dan Ketentuan Membuat Majalah

Pada dasarnya membuat  majalah, koran,  brosur , lefleat  dan sejenisnya ada beberapa kesamaan dan satu tujuan bentuk formatnya. Berdasarkan pengalaman saya sendiri banyak kesalahan-kesalahan mendasar telah dibuat oleh para desainer awam atau pemula yang nota bene asal buat, asal jadi. Padahal dari segi pembuatan majalah misalnya harus ada aturan main yg lbh spesifik misalnya jumlah halaman, standar ukuran font, pengaturan gambar, pengaturan margin dll. Ada poin – poin penting yang berhasil saya kumpulkan dalam membuat majalah, koran, buku profil, dll.  yaitu : 1.  Tentukan jumlah halaman  yang akan di buat, atur jumlah halaman dengan cara dibagi menjadi kelipatan 4 misalnya : 12 halaman, 16 halaman, 20, 24, 28, 32, 36, 40, 44, 48, 52, 56 dan seterusnya. Ingat !! berapapun yang anda inginkan jumlah halaman harus genap jika dibagi menjadi 4, hal ini dikarenakan untuk menghindari kelebihan atau kekurangan beberapa halaman kosong. 2.  Ukuran f...

23 vs 32

10 tahun lalu terasa berat buatku, bahkan 10 tahun setelahnya juga masih terasa berat.. "Merayakan hari jadi diri sendiri dengan sendirian di usia 32th" Hari ini banget aku pergi ke Sate Kelopo favorit di sebelah gedung Intiland dan siapa tahu ibu sang penjual sepertinya agak hafal wajahku bertanya " kok dewean ?", dalam hatiku hmm sepertinya aku selalu sendirian bu :') tapi terima kasih bu sudah mengajak aku bicara di hari ultahku itu sangat berarti. So, aku sangat bersyukur dengan usia yang begitu matang. Usia 23 tahun di 10 tahun lalu, diriku masih struggle dengan kehidupan, mulai mencari kerja, mencari jati diri, dapat kerja tapi gaji masih difokuskan ke rumah, gak fokus buat nikah karena kepikiran karena belum stabil semuanya, quarter life crisis walaupun sampai sekarang tapi, setidaknya aku bersyukur sudah melewati fase itu. Tapi itu 10 tahun lalu. Sekarang? jadi dewasa itu penuh dengan pertimbangan, udah 10 tahun bekerja tapi nggak naik-naik jabatan ehhh...