Langsung ke konten utama

Mahluq Kampus (Komunitas Pengampus Untag Surabaya)

Mahluq Kampus Untag (MKU) 2010 - 2011
Hai, kalian pada tahu gak, siapa foto diatas. Mereka adalah sebuah gabungan komunitas di UNTAG surabaya bernama “MAHLUQ KAMPUS” hehehe. Kenapa bisa disebut begitu??, karena mereka selalu berada di kampus, untuk sekedar bergaul dengan jaringan nirkabel berpasangan dengan LAPTOP masing-masing yang sedang booming akhir-akhir ini. Mereka selalu menampakkan diri entah itu pada saat libur atau tidak mereka selalu mencungul “menampakkan diri”, terutama di pelataran fakultas ekonomi, kalau sedang hujan mengiup pindah markas dekat meeting room, atau jika wi.fi sedang lagi parah parahnya mereka akan mencari markas baru yang konekfitas nya lebih fair (tulisan pada wi.fi). jika ada yang ingin bertemu mereka di kampus, datang kapan saja pasti mereka selalu ada. Di pojokkan di pinggiran di atap (barangkali). Tapi, bagaimanapun mereka adalah mahasiswa yang masih baru, baru juga nongol di kampus, baru juga nongolin wi.fi . mungkin semester depan mereka akan mengurangi kegiatan menongolisasi tersebut. Yang pasti nilai tetap nomor satu kan “Mahluq Kampus” is the best. Hahaha Salam Kampus!!!!
Yeah, bisa saya sebutkan Para Mahluq Kampus yang saya kenal namanya, karena satu angkatan mereka adalah :
  • ·         Afif Hilmy A.
  • ·         Yeremia Setya B.
  • ·         Abraham
  • ·         Muklis
  • ·         Eko Wahyu
  • ·         Agung
  • ·         Albertus Erwin
  • ·         Bukan Saya <<-- ^_^
  • ·         Dll.
Yang mau mendaftar menjadi bagian “Mahluq Kampus” silahkan datang ke kampus Merah Putih Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Kami akan menunggu mu. Hi..hiiiiiiii........
Assoy Lah....

Mantap Gan!! Berminat???(Daftarkan diri anda ke Official Page MKU)
NB: Ada yang tahu apa yang mereka lakukan dengan Laptop mereka??

Komentar

Popular Posts

23 vs 32

10 tahun lalu terasa berat buatku, bahkan 10 tahun setelahnya juga masih terasa berat.. "Merayakan hari jadi diri sendiri dengan sendirian di usia 32th" Hari ini banget aku pergi ke Sate Kelopo favorit di sebelah gedung Intiland dan siapa tahu ibu sang penjual sepertinya agak hafal wajahku bertanya " kok dewean ?", dalam hatiku hmm sepertinya aku selalu sendirian bu :') tapi terima kasih bu sudah mengajak aku bicara di hari ultahku itu sangat berarti. So, aku sangat bersyukur dengan usia yang begitu matang. Usia 23 tahun di 10 tahun lalu, diriku masih struggle dengan kehidupan, mulai mencari kerja, mencari jati diri, dapat kerja tapi gaji masih difokuskan ke rumah, gak fokus buat nikah karena kepikiran karena belum stabil semuanya, quarter life crisis walaupun sampai sekarang tapi, setidaknya aku bersyukur sudah melewati fase itu. Tapi itu 10 tahun lalu. Sekarang? jadi dewasa itu penuh dengan pertimbangan, udah 10 tahun bekerja tapi nggak naik-naik jabatan ehhh...

Tips Membuat Majalah, Koran, Brosur, dan Sejenisnya

Tips Membuat Majalah, Koran, Brosur, dan Sejenisnya Sebenarnya, bikin majalah, koran, brosur, atau leaflet itu punya beberapa aturan dasar yang sama dan tujuan format yang jelas. Dari pengalaman saya, banyak desainer pemula yang asal jadi aja tanpa ngerti aturan penting. Padahal, misalnya buat majalah, ada aturan khusus seperti jumlah halaman, ukuran font, pengaturan gambar, margin, dan lain-lain. Beberapa poin penting yang perlu diperhatikan: Jumlah halaman harus kelipatan 4 (misal: 12, 16, 20, 24, 28, dst). Ini supaya nggak ada halaman kosong yang mubazir. Ukuran font isi majalah: 9-10 pt, pakai font yang umum seperti Arial, Times New Roman, Georgia, Garamond, dll. Ukuran font judul: minimal 16 pt ke atas, bisa bervariasi sesuai desain. Jangan asal copy-paste gambar , tapi pakai fitur impor atau place di program desain seperti CorelDraw, Photoshop, Adobe InDesign, dll. Margin standar: minimal 1,5 cm untuk kiri, kanan, atas, dan bawah supaya tampilan lebih rapi d...

Saat Hidup Terasa Stuck: Sebuah Percakapan dengan Diriku Sendiri

  "Halo Sawitri.. dimana?" Hufftt... sepertinya sudah lebih dari lima tahun terakhir ini, aku merasa hidupku seperti jalan di tempat. Produktivitas menurun kadang naik, semangat juga banyak turunya daripada naiknya dan meski dari luar terlihat “baik-baik saja” aku ngerti, ada sesuatu dalam diri yang kosong. Aku punya segala rutinitas. Aku kerja, punya kegiatan, teman-teman pun ada, lingkungan juga mendukung. Tapi tetap aja, hambar... Kadang semangat, kadang juga kosong saat gak ada aktivitas. Rasanya seperti hanya hidup untuk “menjalankan hari”, bukan untuk benar-benar menjalaninya. Pagi hari adalah waktu yang paling berat. Bangun dan ingin tidur lagi, padahal secara logika, tidur sudah cukup. Tapi energinya... seperti menguap begitu saja. Aku punya mimpi, tapi dulu. Dan sekarang?, mimpi-mimpi itu terasa jauh. Seolah dunia dan aku berhenti berjalan bersamaan. Parahnya lagi, bahkan aku gak tahu lagi apa yang sebenarnya aku pengen. Lingkungan sekitar seharusnya mendukung. G...