Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2022

Demotivasi dan Burn-Out

Menjadi Dewasa adalah siap menempa masalah, rasanya lelah tapi harus tetap bertahan. Kehidupan ini susah maklum bukan penerima waris tahta. Bilapun ditakdirkan menjadi kaya harus tetap berusaha untuk mempertahankan kekayaan. Kalimat pembuka diatas adalah curahan stress sedikit dari penulis. Tidak bisa banyak bicara, bukan orang yang banyak bicara tapi ingin terus berusaha memberikan yang terbaik. Dunia kerja itu keras men. Sepertinya harus sadar diri kalau diri bukan pemilik gunung emas tapi hanya memiliki sebongkah harapan untuk dijadikan cuan. Aku punya pengalaman buruk tentang rasanya bekerja dan down karena kerjaan. Tidak ada yang bisa mengerti bagaimana perasaan ini dan seolah emang persaingan itu sungguh nyata. Hasil evaluasi kerja sungguh merah, sepertinya aku gak pernah belajar dari pengalaman-pengalaman sebelumnya. Tahun pertama emang terasa mudah, tapi berikutnya sungguh menantang. Mood vibes naik turun, kontrol perasaan campur aduk apalagi campur remote.  Pernah gak sih ...

Apa yang Aku Lakukan di Usia 30?

Apa yang Aku Lakukan di Usia 30? Usia 30 adalah usia yang tidak pernah aku bayangkan. Waktu kecil aku merasa akan selalu di fase itu saja, menikmati permainan, guyonan tanpa beban. Capek main, pulang. Gak mau makan, ya udah kelaparan. Masuk ke usia remaja, aku pikir cinta cuma sebatas perasaan, lihat yang pegangan tangan, aku pikir cinta cuma bertukar jawaban, pulang bareng, di jemput, makan, telponan. Semakin kesini, semakin kesana rasanya aku belum berpikir realistis sampai menginjak di usia 3 dasawarsa. Mengapa baru berpikir di usia 30? Aku lebih banyak merenung tentang kehidupan. Aku merasa sudah bijak mengambil keputusan. Merasa semua hal menjadi lebih jelas dan sederhana. Tentang cinta, aku jadi lebih pemilih. Di usia 20-an, aku mungkin pernah coba banyak hal positif dan produktif, tapi sekarang aku tahu aku ingin menghabiskan waktu hanya dengan orang yang benar-benar penting. Aku lebih menjaga diriku dengan memilih untuk memberi ruang dan waktu yang cukup sebelum benar-benar me...